Tulungagung, Liputan11.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Tulungagung meraih dua penghargaan bergengsi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas keberhasilannya dalam pengendalian dan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah setempat.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, A.KS., M.AP., kepada Kepala Disnakkeswan Tulungagung, Ir. Mulyanto, S.Pt., M.M., pada Selasa, 2 Desember 2025, di Hotel Morazen Surabaya. Disnakkeswan Tulungagung berhasil memperoleh:
● Peringkat I Kabupaten dengan Kinerja Pengendalian PMK Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Timur.
● Peringkat I Kabupaten dengan Kinerja Mempertahankan Zero Reported Case PMK Tingkat Provinsi Jawa Timur.
Raihan ini menegaskan efektivitas berbagai langkah preventif dan kuratif yang dijalankan, mulai dari vaksinasi, penguatan biosekuriti, hingga pengawasan lalu lintas ternak yang ketat sehingga mampu menjaga Tulungagung tetap bebas kasus PMK.
Selain dua penghargaan utama tersebut, jajaran Disnakkeswan Tulungagung juga menorehkan sejumlah prestasi lainnya pada tingkat provinsi tahun 2025, antara lain:
● Penghargaan Dinas dengan Kinerja Optimalisasi Reproduksi Terbaik 2025 (diraih oleh Kepala Disnakkeswan Tulungagung, Ir. Mulyanto, S.Pt., M.M).
● Juara III Penilaian Manajemen Kelompok Agribisnis Kambing Domba – Kelompok Peternak Nubian Oke Sambirobyong.
● Juara II Penilaian Manajemen Kelompok Agribisnis Unggas – Kelompok Peternak Seduluran Jaya Satwa Desa Tanjung, Kalidawir.
● Juara III Dokter Hewan Berprestasi Jawa Timur 2025 – drh. Moh. Nasroni (Puskeswan Rejotangan).
● Juara III Paramedik Veteriner Berprestasi Jawa Timur 2025 – Agus Winarto, A.Md. (Puskeswan Ngunut)
Kabid Kesehatan Hewan Disnakkeswan Tulungagung, drh. Tutus Sumaryani, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kerja keras seluruh tim dalam memastikan kesehatan populasi ternak tetap terjaga.
“Prestasi ini menjadi bukti bahwa upaya pencegahan dan pengendalian penyakit yang dilakukan telah memberikan hasil signifikan. Program vaksinasi, biosekuriti, dan pengawasan ternak berjalan optimal sehingga Tulungagung mampu mempertahankan zero reported case PMK,” jelasnya, Kamis (4/12/2025).
Ia berharap, prestasi ini akan menjadi penyemangat bagi seluruh petugas lapangan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan, serta kewaspadaan terhadap penyakit ternak lainnya demi menjaga ketahanan pangan hewani, khususnya di Tulungagung.
“Harapan ke depan paling tidak kita di tahun 2026 itu kan dengan adanya penghargaan yang kita peroleh di tahun ini mungkin itu bisa menjadi motivasi kita yang masih maju untuk lebih meningkatkan lagi kinerja. Apa yang menjadi sasaran dari dinas peternakan ini bisa tercapai, dengan meningkatkan produktivitas produksi peternakan,” pungkasnya. (Gus)
